Pilih Penyu Atau Ayam?

11 Desember 2011

Mungkin banyak yang mengetahui bagaimana seekor ayam bertelur, namun bagaimana kisah penyu?

Sang penyu menghabiskan jarak ratusan bahkan ribuan mil dari tempat asalnya, dengan resiko ditangkap nelayan, dimangsa ikan hiu sampai tewas dengan tubuh hancur tersambar baling - baling kapal hanya untuk datang bertelur dipantai.

Seekor penyu lambat merayap menuju pantai, kira - kira 50 meter dari garis pantai ia berhenti dan mulai menggali pasir dengan kedua kaki belakangnya.

Tak lama kemudian lubang yang dibuat penyu tercipta, ia mulai bertelur, ratusan telur meluncur deras dari sang penyu . Walaupun punggung & kepalanya disentuh manusia, ia sama sekali tidak merasa terganggu,  terus saja dengan keasyikan bertelurnya.

Selesai ia "memuntahkan" semua isi perutnya, sang penyu segera menutup lubang tersebut, dan kembali "mempersiapkan" perjalanan ratusan milnya dengan segala resikonya tanpa ada jaminan dapat kembali kepantai tersebut dengan selamat tahun berikutnya hanya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi orang lain dan keturunannya.

----------->
Sebagai manusia "perjalanan kita" hampir sama, mengarungi "samudra" kehidupan dengan segala resiko, tantangan dan hambatan yang tidak kalah hebatnya tanpa ada jaminan untuk mencapai tepian "pantai kesuksesan".

Sikap tanpa pamrih sang penyu adalah salah satu contoh bagaimana kita berkontribusi dan berkarya secara diam-diam tanpa pamrih sekalipun banyak "gangguan" disekitar kita demi menghasilkan sesuatu yang sangat berguna bagi orang lain dan keturunan. 

Namun coba Anda bandingkan dengan ayam, jika ingin bertelur ia akan berkotek keras-keras sepanjang hari, seolah memberitahukan seluruh penghuni hutan dan kampung bahwa ia akan berkarya, yang kemudian ternyata cuma bertelur satu butir dan mungkin cuma kecil bentuknya. Dan jikapun "diganggu" saat bertelur, ayam akan mengurungkan niatnya untuk menghasilkan telur.

Sumber: Kiriman dari sahabat Eeng (Pin:2247E1F4)
»»  Baca Selengkapnya Klik Disini
Heart Collage
 
◄ Design by Romeo