10 Penyakit Mental Manusia

25 Juni 2011

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN
Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu "siapa" Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas! Kekanak-kanakan. Kenapa ?
Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh," Adik tuh yang salah", atau "mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.  
 
          2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI
Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?,wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling".
Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang "Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb". Penyakit ini pelan-pelan bias membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.  
 
          3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA
Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas.Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini : Ada anjing jago lari yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang: "Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain. "Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang". "Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih". Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya Cuma terengah-engah saja.
 
          4.MEMPUNYAI "CITA-CITA", TAPI NGAWUR MENCAPAINYA
Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, focus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya : Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan.
          5. MENGAMBIL JALAN PINTAS
Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang,kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh ? Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.  
 
          6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, DAN TERLALU SANTAI
Analoginya begini : Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take-off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya Cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan ? 
 
          7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL
Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.
 
          8. TERLALU CEPAT MENYERAH
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.  
 
          9. BAYANG BAYANG MASA LALU
Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak Terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan ?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negative yang menghalangi kesuksesan. 

        10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: "Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur.
»»  Baca Selengkapnya Klik Disini

Perjalanan

16 Juni 2011

Terbang dengan merentang kedua sayap membujur diantara hembusan angin yang menerpa
Sesekali mengepak sayap memacu bersama tiupan angin
Melayang-layang di bentangan alam
Bulu-bulunya begitu halus, sehalus kain sutra
Seindah bintang di langit yang memancarkan kemilauan cahaya.
Kepakan sayapnya membelah rintangan yang menghadangnya
Mengarungi lautan kebebasan
Melesat laksana anak panah yang terlepas dari busur,
Melintasi jazirah alam.
Sayap kanan di sanggga oleh tulang-tulang dilapisi kulit yang indah sehingga di gelari Keagungan
Sedangkan sayap kiri ikut menopang untuk menjaga keseimbangan dan diberi nama Kebenaran

Membongkar sendi-sendi yang telah diletakkan
Perjalanan telah menghantar ke depan pintu pengertian
Putaran bumi yang diikuti menuntun ke tempat bersarangnya pengetahuan
Yang telah dibalut dengan lapisan tipis
Yang terukir pada dinding
Dan terpahatkan pada tembok
Dan menjadi mahkota di kepala
Tempat terang terbenam
Belum cukup menjadi persinggahan
Tetesan embun pagi belum cukup mengenyangkan
Liang yang di gali menjadi tempat menimbun
Saat petang datang menghampiri di penghabisan usia
Dan mengunjungi di ujung tarikan nafas
Akan kamu berlari menyelamatkan
Akan kamu menyembunyikan
Menyisiri pesisir pantai melepaskan kegirangan
Dengan bermain bersama ombak yang bergulung-gulung
Bagaikan gerombolan anak rusa yang turun dari pegunungan
Deburan ombak terasa akrab bagaikan saudaranya.
Masuklah ke dalam lautan dunia ini agar dapat melihat dasarnya
Hingga cukup ringan muncul ke atas
Pandanglah alam ini…..
Jangan membawa masuk melainkan keluar
Lalu lepaskan ikatan agar menjadi bagiannya
Tak terasa telah terbang, melakukan maneuver dengan kelincahan sayap-sayapnya
Langit turut gembira menyasikkan kemahiran
Nafas bumi dan sepoi angin turut membantu gerakannya,
Putaran bumi telah melewati separuh hari,
Saat itu cakrawala memperlihatkan wajahnya dengan rona kejinggaan di ufuk barat, mengisyaratkan segera pulang menuju tempat yang menjadi perlindungan di waktu malam
Perjalanan pulang ke batas perpisahan di iringi senyum kemerahan di kaki perbatasan
Berjubah kelabu, menyertai kepergian dan terbaring dalam pangkuan kaki bumi
Pasukan malam menyambut penuh girang menghias malam disetiap lipatan langit
Dari punggung gunung lolongan anak serigala membelah kesunyian
Sampai menyusup belahan dinding pegunungan hingga lenyap di dasar lembah
Memberikan kabut sebagai selimut malam mendampingi saat terbuai dalam tidur
Datang berselubung kelam
Membungkus lapisan langit dalam halimun
Tak akam beranjak
Sebelum embun diatas daun meninggalkan jejak diatas permukaan bumi
Dari situ, berdiri diantara gunung-gunung dengan wajah yang berseri-seri
Dari raut mukanya memancarkan garis sinar kemerahan menyapu ke gugusan pegunungan,
Sementara itu berkas cahaya naik ke atas mengikuti sumbu bumi,
Bergerak terus ke atas menuju telaga,
Percikan air dari telaga memecah keheningan hingga ke dinding tebing,
Walaupun kabut di sekeliling telaga belum beranjak dari permukaan,
Hembusan angin dari cela gunung memisahkan kabut dari telaga,
Saat itu cahaya menembus celah tebing meluluhkan kebekuan kabut agar segera menghilang.
Benih yang jatuh di pinggir jalan tak akan sia-sia
Disitu ada kekuatan yang tumbuh
Bersatu pada bagian dalam dengan bagian luar
Disitu tidak ada lagi yang lain
Karena bagian dalam dan bagian yang luar menyatu
Semua itu dalam keadaan nyata dan sadar
Itulah keindahan yang paling indah
Bergerak mengikuti dorongan kekuatan cahaya
Berjalan mengikuti keinginan akan cinta tidak dapat di jaring oleh pikiran ataupun di jerat oleh ungkapan,
Akan tetapi dapat menggerakan, memainkan melodi indah,
Gerakan ini menimbulkan gelombang yang akan megeluarkan hasrat
Untuk melihat keindahan,
Dan menghasilkan percikan api yang menghidupkan semangat dan menerima kenyataan ini dalam kesederhanaan.

Kenallah dalam kesederhanaanya,
Sebab dengan demikian akan mengajari untuk memeluk keindahan yang tidak memiliki batas,
Masuk dengan jiwa suci dan tinggal disitu
Hingga dorongan perasaan akan menangkap makna kebenaran yang di rasakan
Dan membawa pergi dalam kekuatan yang akan tumbuh terus dan tak akan pernah mati,
Karena memiliki kekuatan yang tak terbatas, tak termakan oleh waktu,
Wajahnya akan berubah-ubah akan tetapi memiliki jalan sendiri untuk menyatatakan
Dan memberi warna yang lahir dari ketulusan jiwa…
Apa yang ada di sana adalah apa yang ada di sini, tidak pergi kesana untuk di bawa kemari
Melainkan, beranjak dari sini, saat ini juga,
Apa yang ada didalam jauh lebih besar dari apa yang pernah dibayangkan
Karena tidak dapat ditulis, ataupun diukir dalam kata-kata,
Apa yang di dalam membuka gerbang pengetahuan untuk melihat semuanya
Dan tidak meninggalkan seorang diri di dalam dunia ini,
Akan tetapi menemani dalam segala wujud,
Demikian wujud yang di dalam akan bergerak mengikuti cahaya,
Dunia tidak dapat mengenalnya karena tidak berasal dari dunia ini melainkan dari dalam,
Dunia tidak dapat melihatnya karena kabut menutupi penghianatan,
Dunia tidak dapat menerima wujudnya karena dunia ada seperti lembaran kain yang terbentang ..

Sudah ada sebelum dunia ini diciptakan
Memanggil sejak dalam kandungan
Memberi wujud dalam kehidupan
Tidak memberi dan tidak juga mengambil
Tidak memiliki satu warna namun mewakili semua warna dan pengejewantahan di dalam kehidupan
Agar memiliki makna, memiliki arti
Tidak memiliki motif
Satu-satunya keinginan adalah menjadi dirinya apa-adanya
Sebab tempatnya kekal
rumahnya abadi
»»  Baca Selengkapnya Klik Disini

Cintaku Terhalang Waktu

15 Juni 2011

Sunyi sepi menuai malam ku
Menorehkan berjuta rindu yang tiada akhir
Putih kabut anggun menyelimuti alam semesta dengan penuh kasihnya

Hembusan angin kerisauan mengembara
Mencari sekeping kedamaian sejati
Yang telah hilang di rampas oleh sang waktu yang angkuh

Burung burung camar pun menutup pilu
Menyaksikan cakrawala yang bermuram durja
Kini langit pun ikut menangis mengiringi hari yang hampa
Tiada warna seperti jiwa ini yang suram tanpa cinta kasih mu

Wahai sayangku yg jauh disana
Tiada lelahnya kukirimkan berjuta kasih sayangku untuk mu 


»»  Baca Selengkapnya Klik Disini
Heart Collage
 
◄ Design by Romeo